Salam Hangat,
Mengurangi efek gas rumah kaca (GRK) menjadi topik pembahasan yang hangat akhirakhir ini. Sebab disadari atau tidak, dampak dari efek gas rumah kaca sudah mulai terasa dan menjadi ancaman nyata dalam kehidupan manusia.
Konsekuensi dari efek gas rumah kaca telah menimbulkan anomali cuaca, cuaca ekstrem, meningkatkan suhu bumi, mencairkan es di kutub, serta meningkatkan risiko kebakaran dan hujan lebat di seluruh dunia. Semua konsekuensi tersebut tentunya akan semakin memperburuk kondisi kehidupan apabila setiap stakeholder enggan mengambil langkah nyata untuk memperbaiki lingkungan.
Menyadari hal tersebut, Tunas Sawa Erma (TSE) Group dengan mantap ambil bagian dalam mengurangi efek rumah kaca lewat komitmen Net Zero Emissions hingga tahun 2050. Komitmen ini dijalankan atas dasar kesadaran dan keyakinan bahwa Net Zero Emission hanya bisa dicapai melalui kerja sama dan inovasi semua pihak yang terlibat dalam rantai nilai kelapa sawit.
Sebagai wujud nyata komitmen ini, TSE Group menggunakan Science Based Targets initiative (SBTi) sebagai standar untuk menetapkan target Net Zero Emissions. SBTi merupakan inisatif untuk mengembangkan dan mempromosikan metodologi ilmiah dalam rangka menetapkan target emisi sesuai dengan Perjanjian Paris.
Komitmen ini sesuai dengan aturan pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan berkontribusi terhadap target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia sebesar 29% pada 2030 dibandingkan skenario business as usual, atau sebesar 41% dengan bantuan internasional.
TSE Magazine edisi kali ini mengangkat tema besar “Net Zero Emissions” mengingat besarnya dampak yang diciptakan dari komitmen tersebut. Kami berharap, bergabungnya kami dalam komitmen ini mampu menyebarkan inspirasi bagi bidang usaha lain untuk bersama-sama menyukseskan upaya dalam mengurangi efek gas rumah kaca di Indonesia bahkan di seluruh dunia.
Selamat membaca!